Jumat, 02 Januari 2009

Tahun Baru

Kok Ada Tiga Tahun Baru?

"KEMAREN kan tahun baruan ya, kenapa sekarang ada tahun baru lagi ya...? ‘Gak ngerti deh...," kata Alisha, siswa kelas II sekolah dasar di Cimahi Bandung.

Eh, ‘gak Alisha aja kok yang ‘gak ngerti. Banyak sobat Percil lainnya yang bingung juga. Pasalnya, ada tiga tahun baru yang waktunya kebetulan berdekatan. Waktu tanggal 1 Januari lalu kan tahun baru, terus kenapa tanggal 10 Januari ada tahun baru lagi ya? Terus, nanti tanggal 7 Februari 2008, katanya juga ada tahun baru lagi.

Emang bener sobat Percil, tahun ini ada tiga tahun baru yang kebetulan waktunya berdekatan. Jadi bikin bingung ya.... Itu lho, yang tanggal 1 Januari kemarin kan Tahun Baru Masehi. Yang tanggal 10 Januari itu Tahun Baru Hijriah, atau Tahun Baru Islam. Dan yang tanggal 7 Februari 2008 nanti, itu Tahun Baru Cina atau Khonghucu yang biasa disebut Tahun Baru Imlek.

Tentang Tahun Baru Masehi ini ya. Bagi orang Kristen yang mayoritas menghuni Benua Eropa, Tahun Baru Masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa Almasih. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM), dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai tahun baru yaitu tanggal 1 Januari tahun 45 SM. Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Roma, dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Wiw.... udah lama banget ya.... Dalam membuat kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Alexandria yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Mesir.

Sementara kalender yang dipakai sekarang adalah kalender Gregorian, atau kalender Masehi. Kalender ini yang dinobatkan sebagai standar perhitungan hari internasional, walaupun pada awalnya kalender ini dipakai untuk menentukan jadwal kebaktian gereja Katolik dan Protestan. Dan tahun baru yang kemarin itu adalah tanggal 1 Januari 2008 Masehi.

Sedangkan Tahun Baru Hijriah, dikaitkan dengan hijrahnya Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Kapan sih dimulainya Tahun 1 Hijriah? Kisahnya begini, dulu, sebelum Nabi Muhammad Saw wafat, sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting di tahun tersebut. Misalnya, tahun saat Nabi Muhammad Saw dikenal dengan nama "Tahun Gajah", karena pada waktu itu terjadi penyerbuan Ka’bah di Mekah oleh pasukan gajah yang dipimpin Abrahah, Gubernur Yaman ketika itu.

Setelah Nabi Muhammad Saw wafat, barulah orang-orang mengusulkan mulainya Tahun 1 Hijriah. Akhirnya setelah enam tahun Nabi Muhammad saw wafat, tepatnya pada Tahun 638 M atau 17 Hijriah, khalifah Umar bin Khatab menetapkan, awal patokan penanggalan Islam adalah tahun hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah.

Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli Tahun 622 Masehi, dan tanggal ini bukan berarti hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah, karena peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw tersebut terjadi pada bulan September Tahun 622 Masehi. Jadi, yang sama dengan hijrahnya Nabi Muhammad saw itu hanya tahunnya saja, tahun 622 Masehi. Berarti, tahun baru yang tanggal 10 Januari 2008 itu adalah tanggal 1 Muharam 1429 Hijriah.

Nah sekarang soal Tahun Baru Imlek. Imlek adalah salah satu hari raya Tionghoa. Imlek adalah religi dan tradisi Konfucian. Pada zaman Dinasti Han, Kaisar Han Wu Di yang memerintah Tiongkok pada Tahun 140-86 SM mengganti sistem kalendernya dan mengikuti anjuran Nabi Kongzi (Nabi Khonghucu) untuk memakai sistem Dinasti Xia. Dan, sebagai penghormatan atas Nabi Kongzi, maka tahun kelahiran Nabi Kongzi, yaitu Tahun 551 SM ditetapkan sebagai awal tahun kalender Imlek, alias Tahun 1 Imlek. Dengan demikian, Tahun Baru Imlek adalah perayaan umat Khonghucu. Jadi, mulai 7 Februari 2008 nanti berarti tahun 2559 Imlek.

Di Indonesia, selama 1965-1998, perayaan Tahun Baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.

Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres No. 14/1967. Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden No. 19/2002 tanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.

Sistem penanggalan Imlek ini digunakan juga dalam kehidupan keagamaan di antara umatnya di Jepang, Korea, Vietnam, Taiwan, Burma, dan negara lainnya. Meskipun dengan nama yang diucapkan berbeda-beda, tetapi merayakan hari tahun barunya sama.

Nah sobat Percil, walaupun ada tiga tahun barunya, tapi jangan bingung. Kalau sobat Percil beragama Islam, ya ikuti aja tahun baru Hijriah. Tapi kalau sobat Percil agamanya Khonghucu, ya pakai Imlek. Nah kalau setiap tanggai 1 Januari itu mau tidak mau harus kita ikuti, apapun agama kita, karena tahun baru itu sudah berlaku secara internasional. Hanya, dalam merayakannya, harus sesuai lah dengan norma-norma bangsa dan agama kita. (emka/dari berbagai sumber)

1 komentar:

market value from ASP & Rekan mengatakan...

salam kenal, saya suka isinya
http://pangaloan.blogspot.com/